Kaulihat anak berlari memeluk pinggang
dan ceruk sempit di kepalamu pun lengang
setelah jauh mengekori telusur kapal
selamat dari tenggelam dan buas aral.
Seperti kapal yang terbalik subuh hari
atau Suku Bajau diceraikan oleh negeri
dahulu kerongkonganmu ditempa asin laut
terombang-ambing bersama lapar yang pagut.
Istrimu menjala doa dari setiap rakaat
setelah kau lenyap serupa minggat
bertaruh ini jalan nafas ombak.
Tangkapan besar bagi hidup yang keluarga
inginkan
adalah kapal yang di geladaknya kau
berkorban
selamat usai kehilangan jauh dari kata
sebentar.
0 komentar: