Dari bangku yang kautinggalkan
kota-kota seperti pertengkaran
kata-kata bersayap dan berpendar
gedung berlantai yang belum istirah
dari mekar bunga bank.
Ruas jalan hanya jual beli polutan
seperti jalan penunggang kuda
tanpa ketuk tapal besi di aspal
yang mengepulkan debunya
ke bahu taman.
Orang-orang menggelar alas menyaksikan
merpati mendarat di pinggiran roti tawar
bola sepak dimainkan di kaki-kaki seperti
tak ada yang mau terima, sore telah jadi
seragam oranye menyapu kecewa di mana-mana
membersihkan tangis seekor burung
yang tak lagi punya hingapan.
Usai migrasi besar gagal
ke mana lagi kauterbang?
Ke kota-kota tanpa isyarat di dalam lampu
yang kehilangan tombol nyala
ke lantai-lantai yang beralih jumlah
seiring langkah berburu koin yang tergesa.
2020
0 komentar: