Setelah kerdip lampu
minyak habis nyala
seloroh gagak nyaring
kentong penuhi udara
kautemui orang-orang
pergi memikul demam
menimpakan pada sunyi yang
berbaring lebam.
Itu tangan merogoh harta
milikmu bukan
wajah siapa ini sembunyi
dalam uikan
uangku di bawah bantal
sekejap hilang
pada air mata biniku
khusyuk berenang.
Segera orang panggil
dukun siap membalas
meski di krikil jalan
darah menetas
masuk ke lubang pori-pori
malam.
Bilik gemetar ruang
menjamu mampir gulita
hapus sembap lekas
kelambu pintu kaubuka
mantra yang menggulung
sekuat tangis kauredam.
0 komentar: