Tumbuh bertanding gedung
kau lihat modernisme kenyang
di sepanjang jejak yang
melumat bau tanah.
Dara di kabel telepon menatap
aktivitas sore itu-itu juga
jumlah karyawan bertindihan
beri tanda pada mesin kertas.
Kau semakin rapat
hanya seragam hansip keliaran
mengurai pertigaan
dari geletak meja
masa kini berdentang.
Pada laci terkurung rapat
kau mesti keluar
bus karyawan sukarela melepasmu
bukan heran anak kecil
merogoh masa lalu berserak itu.
0 komentar: